Kamis, 29 Desember 2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN B. INDONESIA SD KELAS IV SEMESTER 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.    Identitas
1.      Satuan Pendidikan  : Sekolah Dasar
2.      Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
3.      Kelas/Semester       : IV/1
4.      Alokasi Waktu        : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
B.     Standar Kompetensi
4.  Menulis.
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk percakapan, petunjuk, cerita dan surat.
C.    Kompetensi Dasar
4.4  Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll)
D.    Indikator
1.      Menjelaskan pengertian surat pribadi
2.      Menyebutkan unsur-unsur surat pribadi
3.      Membuat surat pribadi berdasarkan cerita yang dibaca dengan memperhatikan bahasa yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll)
E.     Tujuan Pembelajaran
       Melalui penjelasan guru, siswa mampu:
1.      Menjelaskan pengertian surat pribadi
2.      Menyebutkan bagian-bagian surat priadi
3.      Membuat surat pribadi kepada salah satu tokoh dalam cerita bacaan dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll)
F.     Materi
              Surat pribadi adalah surat yang dibuat secara peorangan kepada oranglain yang menyangkut kepentingan pribadi, misalnya surat ucapan ulang tahun, surat kepada sanak saudara, surat kepada teman, kepada kakek nenek, orangtua dan lain sebagainya
Surat pribadi memiliki bagian-bagian diantaranya:
1)      Tempat, tanggal, bulan dan tahun penulisan surat
2)      Alamat surat
3)      Salam pembuka
4)      Kalimat pembuka
5)      Isi surat
6)      Kalimat penutup
7)      Salam penutup
8)      Tanda tangan
9)      Nama pengirim
Teks cerita
Bawang Merah dan Bawang Putih
Alkisah di sebuah kampung, hiduplah seorang janda yang memiliki dua orang anak gadis yang cantik, Bawang Merah dan Bawang Putih. Ayah kandung Bawang Putih telah lama meninggal dunia. Bawang Merah dan Bawang Putih memiliki sifat dan perangai yang sangat berbeda dan bertolak belakang. Bawang Putih adalah gadis sederhana yang rendah hati, tekun, rajin, jujur dan baik hati. Sementara Bawang Merah adalah seorang gadis yang malas, sombong, suka bermewah-mewah, tamak dan pendengki. Sifat buruk Bawang Merah kian menjadi-jadi akibat ibunya selalu memanjakannya. Sang janda selalu memenuhi semua permintaan dan tuntutan Bawang Merah. Selain itu semua pekerjaan di rumah selalu dilimpahkan kepada Bawang Putih. Mulai dari mencuci pakaian, memasak, membersihkan rumah, hampir semua pekerjaan rumah selalu dikerjakan oleh Bawang Putih seorang diri, sementara Bawang Merah dan Ibu Tiri selalu berdandan dan bermalas-malasan. Jika mereka memerlukan sesuatu, tinggal menyuruh-nyuruh Bawang Putih.
Bawang Putih tak pernah sekalipun mengeluhkan nasib buruknya. Ia selalu siap sedia melayani sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya dengan senang hati. Pada suatu hari Bawang Putih tengah mengerjakan pekerjaan rumah mencuci pakaian milik Ibu Tiri dan Saudari Tirinya. Akan tetapi Bawang Putih tak menyadari bahwa sehelai kain milik Ibu Tirinya telah hanyut terbawa arus sungai. Ketika Bawang Putih menyadarinya, ia sangat sedih dan takut bila diketahui hilangnya kain itu, maka ia akan dimarahi dan disalahkan oleh Ibu Tirinya. Bukan mustahil bahwa Bawang Putih akan dihukum bahkan diusir dari rumahnya.
Khawatir kehilangan kain tersebut, Bawang Putih dengan gigih dan tekun tetap mencarinya sambil berjalan menyusuri sepanjang sungai yang berarus deras itu. Tiap kali bertemu seseorang di sungai ia selalu menanyakan apakah mereka melihat kain tersebut. Sayang sekali tak seorangpun yang melihat dimana kain hanyut itu berada. Hingga pada akhirnya Bawang Putih tiba di bagian sungai yang mengalir ke dalam gua. Ia sangat terkejut ketika mengetahui ada seorang nenek tua yang tinggal di dalam gua tersebut. Bawang Putih menanyai nenek tua itu mengenai keberadaan kain Ibu Tirinya. Nenek tua itu mengetahui dimana kain itu berada, akan tetapi ia mengajukan syarat bahwa Bawang Putih harus membantu pekerjaan sang nenek tua. Karena telah terbiasa bekerja keras, dengan senang hati Bawang Putih menyanggupi untuk membantu sang nenek merapikan dan membersihkan gua tersebut. Nenek tua itu sangat puas dengan hasil pekerjaan Bawang Putih. Pada sore harinya Bawang Putih berpamitan kepada sang nenek. Sang nenek itu kemudian mengembalikan kain milik Ibu Tiri Bawang Putih yang hanyut di sungai, seraya menawarkan kepada Bawang Putih dua buah labu sebagai hadiah atas pekerjaannya. Dua buah labu itu berbeda ukuran, satu besar dan yang lainnya kecil. Karena Bawang Putih tidak serakah dan tamak, ia memilih labu yang lebih kecil.
Ketika kembali ke rumah, sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya amat marah karena Bawang Putih terlambat pulang. Bawang Putih pun menceritakan apa yang telah terjadi. Ibu Tiri yang tetap marah karena Bawang Putih hanya membawa sebutir labu kecil, ia kemudian merebutnya dan membanting buah itu ke tanah. "Prak..." pecahlah labu itu, akan tetapi terjadi suatu keajaiban, di dalam labu itu terdapat perhiasan emas, intan, dan permata. Mereka semua terkejut dibuatnya. Akan tetapi karena Ibu Tiri dan Bawang Merah adalah orang yang tamak, mereka tetap memarahi Bawang Putih karena membawa labu yang lebih kecil. Jika saja Bawang Putih memilih buah yang lebih besar, tentu akan lebih banyak lagi emas, intan, dan permata yang mereka dapatkan.
Karena sifat serakah dan tamak, Bawang Merah berusaha mengikuti apa yang dilakukan Bawang Putih. Dengan sengaja ia menghanyutkan kain milik ibunya, kemudian berjalan mengikuti arus sungai dan menanyai orang-orang yang ia temui. Akhirnya Bawang Merah tiba di gua tempat nenek itu tinggal. Tidak seperti Bawang Putih, Bawang Merah yang malas menolak membantu nenek itu. Ia bahkan dengan sombongnya memerintahkan nenek tua itu untuk menyerahkan labu besar itu. Maka nenek tua itu pun memberikan labu besar itu kepada Bawang Merah.
Dengan riang dan gembira Bawang Merah membawa pulang labu besar pemberian nenek tua itu. Telah terbayang dalam benaknya betapa banyak perhiasan, intan, dan permata yang akan ia miliki. Sang Ibu Tiri pun dengan gembira menyambut kepulangan putri kesayangannya itu. Tak sabar lagi mereka berdua memecahkan labu besar itu. Akan tetapi apakah yang terjadi? Bukannya perhiasan yang didapat, dari dalam labu itu keluar berbagai macam ular dan hewan berbisa. Mereka berdua lari ketakutan. Baik Ibu Tiri maupun Bawang Merah akhirnya menyadari sifat buruk dan ketamakan mereka. Mereka menyesali bahwa selama ini telah berbuat buruk kepada Bawang Putih dan memohon maaf pada Bawang Putih. Bawang Putih yang baik hati pun memaafkan mereka berdua.

G.    Metode dan Model Pembelajaran
1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab
3.      Diskusi
4.      Penugasan
H.    Media dan Sumber Belajar
Buku Bahasa Indonesia Kelas VI semester 1 dan internet

I.       Langkah-langkah Pembelajaran
1.      Kegiatan Awal
a.       Berdoa
b.      Mengecek kehadiran
c.       Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan cara bertanya kepada anak tentang surat
d.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.      Kegiatan Inti
a.       Guru memberikan penjelasan mengenai surat pribadi dan unsur-unsurnya
b.      Guru memberikan contoh surat pribadi
c.       Guru menjelaskan tentang penggunaan tanda baca dalam surat pribadi
d.      Guru dan siswa melakukan tanya jawab
e.       Guru memberikan teks cerita rakyat yang berjudul Bawang Merah dan Bawang Putih
f.       Guru meminta siswa membaca cerita tersebut
g.      Guru dan siswa secara bersama-sama menganalisis tokoh-tokoh dalam cerita tersebut
h.      Guru bersama-sama siswa membuat surat pribadi kepada salah satu  tokoh yang ada dalam cerita dengan memperhatikan bahasa yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll)
i.        Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang
j.        Siswa diberikan LKS
k.      Guru memberikan penjelasan mengenai LKS yang akan mereka kerjakan
l.        Siswa secara berdiskusi mengerjakan LKS
m.    Perwakilan dari masing-masing kelompok membacakan surat mereka
n.      Siswa dan guru mengomentari hasil diskusi tiap kelompok
3.      Kegiatan Akhir
a.       Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilalui.
b.      Siswa bersama guru mengambil kesimpulan terhadap materi yang telah dilalui.
c.       Menutup pelajaran
J.      Penilaian
a.       Prosedur                : Post tes
b.      Jenis                       : Tes tertulis
c.       Bentuk Penilaian   : Format Penilaian
d.      Alat Penilaian        : -
Soal Evaluasi
1.      Apa yang dimaksud dengan surat pribadi? (bobot 2)
2.      Tuliskan secara berurutan bagian-bagian dari surat pribadi! (bobot 2)
3.      Berikan salah satu contoh ucapan salam penutup dalam surat pribadi! (bobot 1)
4.      Buatlah sebuah surat pribadi untuk salah satu tokoh yang kamu senangi dalam cerita Bawang Merah dan Bawang Putih! (bobot 9)
Kunci Jawaban
1.      Surat pribadi adalah surat yang dibuat secara peorangan kepada oranglain yang menyangkut kepentingan pribadi, misalnya surat ucapan ulang tahun, surat kepada sanak saudara, surat kepada teman, kepada kakek nenek, orangtua dan lain sebagainya
2.      Surat pribadi memiliki bagian-bagian diantaranya:
Tempat, tanggal, bulan dan tahun penulisan surat, alamat surat, salam pembuka, kalimat pembuka, isi surat, kalimat penutup, salam penutup, tanda tangan, dan nama pengirim
3.      Contoh sapaan penutup “ Salam hangat untukmu”

Nilai akhi = Skor Perolehan x 100
                              14




FORMAT PENILAIAN
No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor
Kelengkapan dan kesesuaian  bagian-bagian surat
Penggunaan bahasa dan tanda baca
Kerapihan
3
2
1
3
2
1
3
2
1


1.

2.


















Deskriptor :
1.      Kelengkapan dan ketepatan bagian-bagian surat
Skor 3 jika bagian-bagian surat lengkap dan sesuai
Skor 2 jika bagian-bagian surat kurang lengkap dan kurang sesuai
Skor 1 jika bagian-bagian surat tidak lengkap dan tidak sesuai
2.      Ketepatan tulisan:
Skor 3 apabila siswa tepat dalam menggunakan bahasa dan tanda baca
Skor 2 apabila siswa kurang tepat dalam menggunakan bahasa dan tanda baca
Skor 1 apabila siswa tidak tepat dalam menggunakan bahasa dan tanda baca
3.      Kerapihan:
Skor 3 jika siswa rapi dalam menulis                                      .
Skor 2 jika siswa kurang rapi dalam menulis
Skor 1 jika siswa tidak rapi dalam menulis

Nilai Akhir = Skor Perolehan x 100
                                          9

...................., .................................
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                               Guru Kelas IV







 



LEMBAR KERJA SISWA

      Buatlah surat pribadi kepada salah satu tokoh dibawah ini dengan menggunakan kalimat yang baik dan benar. Utarakan apa yang kamu pikirkan tentang tokoh tersebut, kamu boleh memberikan saran, pujian ataupun kritikan.
1.      Bawang Merah
2.      Banwang Putih
3.      Ibu tiri bawang putih
4.      Ayah bawang putih
Jangan lupa sertakan bagian-bagian suratnya. Selamat bekerja ^_^



LEMBAR SOAL EVALUASI
1.      Apa yang dimaksud dengan surat pribadi?
2.      Tuliskan secara berurutan bagian-bagian dari surat pribadi!
3.      Berikan salah satu contoh ucapan salam penutup dalam surat pribadi!
4.      Buatlah sebuah surat pribadi untuk salah satu tokoh yang kamu senangi dalam cerita Bawang Merah dan Bawang Putih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar