Jumat, 21 September 2012



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembelajaran sebagai bagian  integral dari pendidikan yang harus mampu melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas yang dinikmati oleh setiap warga. Konsep pendidikan untuk semua (education for all), mengandung makna bahwa pendidikan harus mampu melayani dan mengembangkan siswa sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya.
Pendidikan sebagai upaya untuk memanusiakan manusia, memiliki makna bahwa proses pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan harus bias memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap warga belajar (siswa) baik untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat kelompok maupun kebutuhan individual. Salah satu implikasi untuk mewujudkan pelayanan yang dapat memenuhi karakteristik siswa yang berbeda-beda itu adalah dengan menerapkan model mengajar secara berkelompok dan perorangan atau disebut dengan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

B.     Rumusan Masalah
Pada peyusunan makalah ini, penyusun merumuskan beberapa rumusan masalah, diantaranya:
1.      Apa yang dimaksud dengan mengajar kelompok kecil?
2.      Apa saja tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?
3.      Apa saja unsur-unsur pembelajaran kelompok kecil dan perorangan?
4.      Apa saja komponen-komponen keterampilan yang harus dimiliki guru?
5.      Bagaimana penggunaannya di dalam kelas?

C.    Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penyusunan makalah ini bertujuan untuk:
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan mengajar kelompok kecil
2.      Untuk mengetahui apa saja tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
3.      Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur pembelajaran kelompok kecil dan perorangan
4.      Untuk mengetahui apa saja komponen-komponen keterampilan yang harus dimiliki guru agar mampu mengajar dalam kelompok kecil dan juga perorangan.
5.      Untuk mengetahui bagaimana penggunaannya di dalam kelas



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Mengajar kelompok kecil pada dasarnya adalah seorang guru hanya berhadapan atau melayani sekelompok siswa dengan jumlah yang terbatas antara 3 s.d 8 orang. Sedangkan mengajar perorangan adalah seorang guru hanya melayani seorang siswa. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan yaitu keterampilan yang dituntut dari guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa atau disesuaikan dengan potensi, minat, gaya dan kebutuhannya.

B.     Tujuan
Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ini adalah :
1.      Melayani kebutuhan peserta didik berdasarkan individualnya.
2.      Menciptakan proses belajar dan mengajar aktif dan efektif.
3.      Merangsang tumbuh-kembangnya kemampuan optimal peserta didik.

C.    Unsur-unsur Pembelajaran Kelompok Kecil dan Perorangan
Berikut ini dikemukakan beberapa aktivitas atau komponen-komponen yang dapat dilakukan oleh guru untuk memberikan layanan pembelajaran secara optimal melalui pendekatan kelompok kecil dan perorangan, yaitu :
1.      Peran Guru
a.       Sebagai motivator
Yaitu guru memposisikan diri sebagai penggerak, yang menumbuhkan semangat dan kekuatan belajar bagi siswa. Dengan cara ini siswa diransang dan didorong untuk melakukan aktivitas belajar sesuai dengan kemampuan maupun gayanya masing-masing.
b.      Sebagai fasilitator
Yaitu guru yang menciptakan lingkungan pembelajaran untuk kelancaran dan bagi terjadinya kemudahan belajar bagi siswa.
c.       Organisator pembelajaran
Yaitu yang mengelola kegiatan pembelajaran sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien.
d.      Multi metode dan media
Yaitu guru dalam mengajar tidak hanya terpaku pada satu jenis metode atau media tertentu saja, akan tetapi untuk memfasilitasi terjadinya belajar bagi setiap siswa yang memiliki perbedaan itu guru melayaninya melalui penggunaan metode dan media secara bervariasi.
e.       Pola interaksi pembelajaran
Yaitu komunikasi pembelajaran hendaknya dikembangkan dengan jalinan komunikasi interaktif. Melalui interaksi interaktif, siswa tidak hanya sebagai pendengar atau penerima informasi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, akan tetapi dilakukan melalui proses komunikasi dari siswa ke guru, siswa dengan siswa lainnya dan lingkungan pembelajaran yang lebih luas lagi.
f.       Pemanfaatan sumber pembelajaran secara luas dan bervariasi
Yaitu bagaimana dalam proses pembelajaran tersebut, siswa tidak hanya terpaku pada guru atau satu buku saja sebagai sumbernya. Pada era ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan cepat, terutama teknologi informasi dan komunikasi, maka bagaimana guru merangsang siswa untuk memanfaatkan sumber-sumber tersebut sebagai sumber pembelajaran agar setiap siswa dengan caranya sendiri mengoptimalkan potensi, bakat, keinginan demi tercapainya proses dan hasil pembelajaran yang lebih berkualitas.
g.      Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
Yaitu yang mencermati atau meneliti permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Melalui pendekatan kelompok kecil dan perorangan biasanya siswa akan mudah dan bebas menyampaikan permasalahan-permasalahan sehingga guru akan dapat menyimplkan kesulitan yang dihadapi dan alternative solusi pemecahannya.


2.      Karakteristik Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Secara spesifik karakteristik model pembelajaran yang dilakukan pada kelompok kecil dan perorangan antara lain ditandai oleh adanya:
a.       Hubungan yang akrab antar personal (guru dengan siswa, siswa ke guru dan siswa dengan siswa lainnya).
b.      Siswa melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan cara, minat, dan kecepatan masing-masing.
c.       Guru melakukan bimbingan terhadap siswa sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
d.      Siswa sejak awal pembelajaran dilibatkan dalam menentukan tujuan, materi yang akan dipelajari maupun proses pembelajaran yang harus dilakukannya.

3.      Keterampilan yang dituntut
Kebiasaan guru mengajar dengan lebih banyak menggunakan pendekatan klasikal, tentu saja dalam hal-hal tertentu harus melakukan adaptasi atau penyesuaian keterampilansesuai dengan karakteristik pendekatan kelompok kecil dan perorangan.
Adapun beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan antara lain :
a.       Mengidentifikasi topik pembelajaran; harus diingat setiap topik materi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dalam hal ini ada topik materi yang efektif dengan model pembelajaran secara klasikal dan ada pula yang lebih efektif dengan pendekatan kelompok kecil dan perorangan.
b.      Pengorganisasian, yaitu dituntut keterampilan mengorganisasikan setiap unsur atau komponen pembelajaran seperti siswa, sumber materi, waktu, media yang dibutuhkan, pendekatan dan metode yang akan digunakan serta sistem evaluasi.
c.       Memberikan kulminasi, yaitu setiap kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan harus diakhiri dengan kegiatan kulminasi misalnya dalam bentuk membuat rangkuman, pemantapan, laporan, dan lain sebagainya.
d.      Mengenal secara personal, yaitu guru untuk dapat mengajar melalui pendekatan perorangan dengan efektif, harus mengenal pribadi, karakterisik siswa secara umum dan lebih baik secara lebih mendalam.
e.       Mengembangkan bahan belajar mandiri, yaitu untuk melayani kebutuhan belajar secara perorangan guru harus terampil mengembangkan bahan pembelajaran untuk individual, seperti dengan bahan belajar mandiri, paket-paket pembelajaran, dsb.
D.    Komponen-komponen Keterampilan
Jika kita meneliti lebih jauh, pengajaran kelompok kecil dan perorangan ini masing-masing memerlukan keterampilan yang berhubungan dengan penanganan siswa dan penanganan tugas. Berkaitan dengan kepentingan tersebut, ada empat kelompok keterampilan yang akan kita bahas berikut ini, yaitu:
1.      Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi;
2.      Keterampilan mengorganisasikan;
3.      Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar;
4.      Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.
Untuk lebih jelasnya mengenai komponekomponen itu, marilah kita ikuti uraian berikut ini dengan saksama.
1.      Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
Salah satu prinsip dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah terjadinya hubungan yang akrab dan sehat antara kita sebagai guru dengan siswa. Hal ini, akan terwujud jika kita memiliki keterampilan berkomunikasi secara pribadi. Dengan keterampilan ini, memungkinkan kita dapat menciptakan suasana terbuka hingga siswa benar-benar merasa bebas dan leluasa dalam mengemukakan segala pikiran dan pemahaman yang ia miliki. Siswa akan merasa yakin bahwa kita, selaku guru, akan siap mendengarkan, mempertimbangkan segala pendapatnya, serta siap membantu mereka jika diperlukan. Suasana seperti itu kiranya dapat diciptakan, antara lain dengan cara-cara berikut.
a.       Menunjukan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa;
b.      Mendengarkan secara simpati ide-ide yang dikemukakan siswa;
c.       Memberikan respon positif terhadap buah pikiran siswa;
d.      Membangun hubungan saling mempercayai. Hal ini dapat kita tunjukan secara verbal dan nonverbal, seperti ekspresi muka, berbicara langsung, menepuk buah, dsb;
e.       Menunjukan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan untuk mendominasi ataupun mengambil alih tugas siswa;
f.       Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan;
g.      Berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman, penuh pemahaman, merasa dibantu, serta merasa menemukan alternative pemecahan masalah yang dihadapinya.
Semua perilaku di atas dapat tercermin dalam bentuk verbal, tetapi sebagian besar dalam ekspresi nonverbal yang bersifat pribadi.
2.    Keterampialan mengorganisasikan
Selama kegiatan kelompok kecil atau perorangan berlangsung, kita, selaku guru, berperan sebagai organisator yang mengatur dan memonitor kegiatan dari awal sampai akhir. Dalam hal ini, kita selaku guru, memerlukan keterampilan-keterampilan dalam:
a.       Memberikan orientasi umum;
b.      Memvariasikan kegiatan;
c.       Membentuk kelompok yang tepat;
d.      Mengkoordinasikan;
e.       Membagi-bagi perhatian;
f.       Mengakhiri kegiatan
Memberikan orientasi umum mengenai tujuan, tugas, atau  masalah-masalah yang akan dipecahkan sebelum kelompok atau siswa secara perorangan mengerjakan berbagai kegiatan yang telah ditetapkan bersama.
Memvariasikan kegiatan yang meliputi penentuan ruang kerja, alat/perlengkapan, cara melakukan pekerjaan, tata tertib/aturan-aturan yang perlu dilaksanakan, serta alokasi waktu untuk kegiatan tersebut.
Membentuk kelompok yang tepat dalam jumlah anggota kelomok, tingkat keampuan, dan lain-lain sehinngga kelompok siap mengerjakan tugasnya dengan sumber yang tersedia.
Mengkoordinasi kegiatan dengan cara melihat kemajuan, penggunaan bahan, serta sumber. Dengan demikian, kita dapat memberikan bantuan yang tepat.
Membagi-bagi perhatian dalam berbagai tugas dan kebutuhan siswa hingga siap untuk memberikan bantuan terhadap siswa yang membutuhkan.
Mengakhiri kegiatan sebagai kulminasi berupa laporan hasil yang dicapai siswa dalam kegiatan, kesepakatan, atau penyimpulkan dari hasil kegiatan selama proses belajar-mengajar.
Demikianlah urutan kegiatan yang penting harus anda kuasai dalam menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil.




3.      Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
            Keterampilan memungkinkan kita sebagai guru, dapat membantu siswa untuk maju tanpa mengalami hambatan berarti. Hal ini dapat kita capai jika kita memiliki keterampilan-keterampilan sebagai berikut.
a.       Memberikan penguatan yang sesuai dengan bentuk, kuantitas, dan kualitas
b.      Mengembangkan supervisi proses awal yang mencakup sikap tanggap kita selaku guru terhadap siswa (per orangan atau keseluruhan). Hal ini dapat dilakukan dengan berkeliling kepada setiap kelompok  untuk melihat kegiatan yang dilakukan siswa. Dengan demikian, kesulitan belajar siswa dapat segera ditemukan.Bimbingan pertama ini merupakan jaminan bagi tumbuhnya semangat dan kepercayaan diri siswa untuk melakukan setiap kegiatan.
c.       Mengadakan supervisi proses lanjut. Dalam kegiatan ini perhatian tertuju pada pemberian bantuan secara selektif setelah kegiatan berlangsung lama. Hal ini menuntut kemampuan kita untuk mengadakan interaksi dengan siswa secara efektif yang berupa:
1.      Pemberian pelajaran tambahan atau bimbingan tambahan (tutoring) kepada siswa tertentu, baik secara perorangan maupun kelompok. Pelajaran yang diberikan dapat berupa konsep atau keterampilan khusus.
2.      Pelibatan diri sebagai peserta dengan hak dan kwajiban yang sama dengan siswa. Kehadiran kita sebagai peserta aktif akan menjadi dorongan bagi siswa untuk lebih giat bekerja dan menyadari kepentingan dirinya.
3.      Kepemimpinan diskusi bila perlu.
4.      Katalisator, yaitu pihak  yang meningkatkan kemampuan siswa untuk berfikir atau belajar melalui  pertanyaan, komentar, saran-saran, dan sebagainya.
d.      Mengadakan supervisi pemanduan, maksudnya perhatian kita ditujukan pada penilaian pencapaian tujuan dari berbagai proses kegiatan yang mereka lakukan dalam menyusun rangkuman, pemantapan, kesepakatan yang pada akhirnya memungkinkan siswa saling belajar sehingga diperoleh wawasan secara menyeluruh tentang kegiatan yang mereka lakukan. Supervisi pemanduan ini  kita lakukan dengan mendekati setiap kelompok dan menyiapkan mereka untuk mengikuti kegiatan akhir. Jangan lupa, selama kegiatan kita harus mengingatkan waktu agar kegiatan senantiasa efesien. Misalnya,”Waktu tinggal 10 menit lagi”, “Pukul 09.30, kita kembali kepada posisi semula berkumpul di kelas, semua kelompok siap dengan laporannya”



4.      Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar

Keterampilan ini mengacu kepada kompetisi guru yang berhubungan dengan kurikulum. Kita sebagai guru, dalam kegiatan sehari-hari bertugas sebagai “pengembang kurikulum” yang dalam operasionalnya membantu siswa melakukan kegiatan, baik secara perorangan maupun kelompok. Untuk maksud tersebut. Anda dituntun mempunyai kemampuan dalam menyusun program pengajran, melaksanakan program pengajaran, dan sekaligus  menilai hasil dan proses belajar-mengajar yang dilaksanakan, baik kegiatan perorangan maupun kegiatan kelompok. Tentu saja, pada waktu pelaksanaanya, kita harus betul-betul menguasai bahan yang anda sajikan, termasuk pula keterampilan-keterampilan lainnya, seperti, bertanya dasar dan lanjutan, mengadakan variasi, serta menjelaskan. Dengan berbagai kemampuan itu, diharapkan kita mampu mengkondisikan kelas agar siswa dapat memikul tanggung jawab belajar sendiri atau dalam kelompok.
Berbicara mengenai merencanakan dan melaksanakan program, sebenarnya kita selaku guru, tidaklah merasa asing lagi karena sudah merupakan garapan sehari-hari. Namun, mari kita singgung selintas mengenai keterampilan ini, terutama yang meliputi:
a.       Menetapkan tujuan pelajaran. Kita sebenarnya mempunyai tujuan pelajaran yang tersusun di dalam satuan pelajaran. Namun, untuk kelas-kelas tinggi, kita dapat membimbing siswa untuk menetapkan tujuan pelajaran yang akan dicapai.
Misalnya, kita sodorkan topik atau pokok bahasan, kemudian tanyakan apa tujuan pelajran yang akan dicapai. Kalau terjadi kevakuman, dapat saja TIK kita sodorkan untuk di sepakati, selanjutnya kita sediakan materi yang dapat merangsang untuk tercapainya tujuan tersebut.
b.      Merencanakan kegiatan belajar bersama yang mencakkup kriteria keberhasilan, langkah-langkah kerja, waktu, serta kondisi belajar.
c.       Anda selaku guru, berperan sebagai penasihat bagi siswa bila diperlukan. Disini kita perlu berperan aktif, menunjukkan mimik tanda setuju, menjawab pertanyaan, dan sebagainya. Jika ditemukan siswa, selalu memilih cara belajar sendiri, tetapi hasil yang diperoleh ternyata kurang memuaskan, kita dapat menyarankan untuk mengubah cara belajar siswa tersebut. Bimbingan yang priodik perlu diberikan kepada siswa agar mereka senantiasa belajar secara efektif dan memelihara kegairahan belajar.
d.      Membantu siswa menilai pencapaian kemajuan sendiri. Hal ini berbeda sekali dari cara penulisan tradisional yang pada umumnya dilakukan oleh guru dalam membantu siswa untuk menilai diri sendiri. Dengan keterampilan ini, guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki dirinya sendiri, yang sekaligus pula sebagai pencerminan adanya kerjasama yang baik antara guru dengan siswa dalam situasi pendidikan yang manusiawi.
Dalam pengajaran kelompok kecil, tekanan utama terletak pada penerapan keterampilan mengorganisasikan serta membimbing dan memudahkan siswa belajar, sedangkan dalam mengajar perorangan, tekanan itu terletak pada penerapan keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi serta keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.
Demikianlah pembahasan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan yang dapat disajikan. Selanjutnya, diharapkan bahwa kita, selaku guru, harus tekun dan teratur untuk melaksanakan latihan dari setiap keterampilan yang telah dimiliki.
CONTOH LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN MENGEJAR KELOMPOK KECIL

Nama Guru                             :................................................................................
Nama Pengamat/Supervisor    :................................................................................
Beri tanda √ sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor!
1.    Tandai keterampilan pengorganisasian yang Anda amati pada kolom yang tersedia!
a.       Memberikan orientasi
b.      Membuat variasi tugas
c.       Mengkoordinasikan
d.      Membagi perhatian
e.       Mengkulminasikan
f.       Menutup
2.    Tandai keterampilan membimbing dan memudahkan belajar yang Anda amati pada kolom yang tersedia!
a.       Memberikan penguatan
b.      Supervisi proses awal
c.       Supervisi proses lanjutan
d.      -     Interaksi
-          Tutoring
-          Memimpin diskusi
-          Sebagai katalisator
3.    Apakah terdapat rencana yang memadai pada
a.       Penggunaan ruangan
b.      Penggunaan alat-alat
c.       Penggunaan sumber
d.      Gerakan siswa
e.       Gerakan guru?
Bila ya, beri tanda √ pada kolom yang tersedia!
4.    Apakah tugas
a.       Diarahkan dengan jelas
b.      Menarik dan menantang
c.       Bertingkat, dan
d.      Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk ikut merencanakan
      Bila ya, beri tanda √ pada kolom yang tersedia!
CONTOH LEMBAR OBSERVASI
MENGEJAR PERORANGAN

Nama Guru                             :................................................................................
Nama Pengamat/Supervisor    :................................................................................
Beri tanda √ sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor!
1.    Tandai keterampilan berkomunikasi antarpribadi yang Anda amati dengan memberikan tanda √ pada lajur yang tersedia!
Tanda √
a.       Menunjukkan kehangatan.................................           ..................................
b.      Menunjukkan kepekaan....................................           ..................................
c.       Mendengarkan..................................................           ..................................
d.      Merespon..........................................................            ..................................
e.       Membantu hubungan saling mengerti..............            ..................................
f.       Mendukung......................................................            ..................................
g.      Membantu........................................................            ..................................
h.      Mengerti perasaan............................................            ..................................
i.        Menangani emosi siswa................................... ..................................
(mengendalikan situasi)


2.    Tandai keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dengan memberikan tanda √ pada lajur yang tersedia!
Tanda √
a.       Menetapkan tujuan...........................................            ..................................
b.      Merencanakan kegiatan....................................            ..................................
c.       Memberikan nasihat.........................................            ..................................
d.      Membantu menilai........................................... ..................................
3.    Apakah terdapat rencana yang memadai pada
Tanda √
a.       Kegiatan setiap orang........................................           .................................
b.      Penyediaan alat.................................................           .................................
c.       Penyedian sumber, dan.....................................           .................................
d.      Cara membantu siswa?.....................................            .................................
4.    Apakah cara pendekatan guru
Tanda √
a.         Menyenangkan?..............................................            .................................
b.        Menantang siswa untuk berpikir?...................            .................................
c.         Mendorong siswa untuk mengemukakan pendapatnya...............................
Mendorong siswa untuk menyelesaikan, Tugas?.........................................


E.     Penggunaan dalam Kelas
1.   Variasi Pengorganisasian
Menurut O. Suwandi dan Tjetjep ada beberapa variasi pengorganisasian yang dapat digunakan, namun harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, kemampuan siswa, kemampuan guru sebagai pengelola, dan fasilitas yang tersedia, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Model A
Kelas Besar


           
                        …………………...                                         ……………….
I. Kelompok Kecil                                           II. Perorangan


Kelas Besar

Pelajaran diawali dengan pemberian informasi, penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan, dan batasan waktu mengerjakan tugas secara klasikal. Kemudian siswa diberikan kebebasan untuk mengerjakan tugas tersebut dalam bentuk kelompok atau perorangan. Setelah batasan waktu hampir habis, maka diadakan pertemuan kelas kembali untuk mengukuhkan hasil kerja.

b.      Model B
Kelas Besar
                                                       ………………………..                 
                                                            Kelompok Kecil
Pelajaran diawali dengan pemberian informasi, penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan, dan batasan waktu mengerjakan tugas secara klasikal. Kemudian siswa mengerjakan tugas tersebut dalam kelompok kecil sampai batas waktu yang dijanjikan. Kemudian laporan tugas diserahkan kepada guru sebagai bahan evaluasi.
c.       Model C
Kelas Besar


                                                                                                Perorangan

                                                          
                                                         …………….
Pelajaran diawali dengan pemberian informasi, penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan, dan batasan waktu mengerjakan tugas secara klasikal. Setelah itu siswa mengerjakan tugas secara perorangan, kemudian bergabung dalam kelompok kecil untuk mengolah hasil yang telah mereka capai. Pada saat pertemuan tersebut berakhir, maka setiap kelompok melaporkan hasil kepada guru.
d.      Model D
Kelas Besar
 Perorangan

Pelajaran diawali dengan pemberian informasi, penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan, dan batasan waktu mengerjakan tugas secara klasikal. Kemudian siswa mengerjkan tugas tersebut secara perorangan, diakhir kegiatan siswa menyerahkan tugas kepada guru.
2.      Hal-hal yang perlu diperhatikan
  Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam melaksanakan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, yakni:
a.    Tindakan semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil maupun perorangan. Hal-hal yang bersifat umum seperti, pengarahan, informasi umum, dan sebagainya sebaiknya diberikan dalam bentuk kelas besar (klasikal).
b.   Langkah pertama yang harus anda perhatikan dalam melaksanakan pengajaran kelompok kecil adalah mengorganisasikan siswa, sumber, bahan, ruangan, dan waktu yang diperlukan. Langkah ini semua merupakan langkah dasar bagi berlangsungnya kegiatan.
c.    Kegiatan dalam pengajaran kelompok kecil yang efektif diakhiri dengan suatu kulminasi yang berupa rangkuman, pemantapan, kesepakatan, laporan, dan sebagainya yang memungkinkan siswa satu sama lain saling belajar.
d.   Anda perlu mengenal siswa secara individual, agar dapat mengatur kondisi belajar dengan tepat dalam melaksanakan pengajaran perorangan.
e.    Dalam melaksanakan kegiatan pengajaran perorangan siswa dapat bekerja secara bebas dengan bahan yang telah disiapkan. Misalnya dengan paket belajar, modul, atau bahan yang telah anda siapkan, sehingga siswa dapat belajar sendiri dengan jadwal harian yang disiapkannya sendiri pula dan mereka pula dapat bekerja dalam kelompok kecil.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas serta menguasai sejumlah komponen keterampilan yang akan kita bahas berikut ini diharapkan anda dapat melaksanakan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan secara tepat dan efektif.


BAB III
KESIMPULAN
Mengajar kelompok kecil pada dasarnya adalah seorang guru hanya berhadapan atau melayani sekelompok siswa dengan jumlah yang terbatas antara 3 s.d 8 orang. Sedangkan mengajar perorangan adalah seorang guru hanya melayani seseorang siswa.
Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ini adalah untuk melayani kebutuhan peserta didik berdasarkan individualnya, menciptakan proses belajar dan mengajar aktif dan efektif, serta merangsang tumbuh-kembangnya kemampuan optimal peserta didik.
Unsur-unsur pembelajaran kelompok kecil dan perorangan yaitu; peran guru, karakteristik mengajar kelompok kecil dan perorangan serta  keterampilan yang dituntut.
Sedangkan komponen-komponen keterampilan yang harus dimiliki guru diantaranya; keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi; keterampilan mengorganisasikan; keterampilan membimbing dan memudahkan belajar; dan keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.
Sementara itu sebagai penggunaan dalam kelas guru bisa melakukan variasi pengorganisasian dengan memperhatikan berbagai hal.
                                                                                                   

DAFTAR PUSTAKA
Sukirman, Dadang. 2006. Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI PRESS
Sumantri, Mulyani & Permana, Johan. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud
Suwandi, O. 2001. Teknik-Teknik Keterampilan Proses Belajar Mengajar Bagi Guru Sekolah Dasar. Bandung: CV Media Imtaq