Kamis, 22 Desember 2011

Cerita Pendek (Cerpen)


“Bersinar”

“Kau tampak lebih baik”, katanya sebari menatapi wajahku. Aku hanya tersenyum semu, dan tak sekata pun terlontar dari bibirku.
“ Kau sudah melupakannya?” tanyanya. Bibirku gemetar, tapi aku tetap tak menjawab.
 “ Apa yang membuat air matamu tak menetes lagi?” Tanyanya lagi. Aku hanya menunduk.
“Kau tampak seperti rembulan yang tak tertutupi lagi kabut malam, tapi tak bersinar!” tambahnya lagi.
Lalu aku menatap wajahnya dengan sedikit senyuman. “ hmm … bukan tak bersinar, tapi belum.” Ungkapku pelan.
“ Aku percaya kau bisa! Aku tak mengenalmu seperti pohon yang mudah tumbang saat angin topan menerpa. Kau kuat dik! Bagiku kau butterfly yang selalu tersenyum mesti kau selalu terbang sendiri. ” Katanya sebari membelai rambutku. Lalu ku peluk tubuhnya erat, sangat erat  sembari  berkata 
 Kepedihan ini menyadarkan ku akan satu hal yang sangat berharga!” dan lalu ia tersenyum, “ Lantas apa yang bisa kau simpulkan tentang cinta saat ini?” Tanyanya,
“ The poisonous honey” Jawabku. Ia melepaskan pelukanku dan lalu bertanya lagi, “ lalu apa yang bisa membuat kau merasakannya lagi tanpa takut teracuni?”
Sembari  tersenyum,  jawabku “ Kini aku paham, aku tak akan mencintai sesamaku lagi jika itu bukan karenanya, Tuhan kita!” Kemudian ia berkata dan memegang  wajahku, ia tatap kedua bola mataku yang berkaca-kaca dengan tatapannya yang berbinar .“ Kini …kau rembulan yang bersinar” 

Karya kecilku ku ^_^

1 komentar: